Namanya ”Gelombang Cinta ”, aku sendiri bingung kenapa jenis pakis
hutan ini diberi nama gelombang cinta, karena tidak seperti bunga mawar
yang mempunyai kelopak yang indah dan harum yang memabukkan sehingga
disebut ”bunga cinta ”, pakis ini bagiku tidak lebih dari pakis hutan
biasa, bentuknya daunya memang bergelombang dan bersusun.
Dan bunga inilah yang digilai-gilai kakakku (mak yus dan makwin),
sehingga mereka berlomba-lomba menanam bunga ini, aku yang terheran
–heran dengan hobby mereka ini makin bingung ketika mak win menyatakan
dia harus menbayar mahal untuk sebatang gelombang cinta miliknya yaitu
dua ratus ribu, bahkan katanya ada yang harganya sampai jutaan, saat
itu gelombang cinta yang ditunjukkan ya baru memiliki tiga kelopak daun
dan masih kecil pula. Ckckckckc
Bulan demi bulan berlalu, dua kakakku itu tetap dengan hobbynya dan
sekarang rumah mereka terlihat hijau dengan daun gelombang cinta yang
hijau, daunya sudah bertambah menjadi banyak dan besar pula dan aku
menyadari..cantik juga Dan bulan terakhir ini iseng-iseng saya membujuk
mak win ‘’minta gelombang cintanya dunk’’ soalnya rumahku terlihat
gersang karena tidak ada hijau daun dan penghuninya agak malas
berkebun, Mak win menjawab ‘’boleh asal harganya sesuai ‘’ busyet..ne
kakakku…
Akhirnya aku menyerah dan membantunya membeli pakis dan media tanam
lainnya, jumlahnya memang tidak seberapa dan semimggu kemudian pot
tanaman dan dua yang akhirnya kutahu bernama anthurium jemanii (setelah
browsing di internet) menghiasi teras kecilku..dan aku menyukainya
Melihatnya tumbuh, dari daun yang berwarna hijau muda dan akhirnya
semakin menua dan gelombangnya membuatku penasaran,
akhirnya berdasarkan selancarku di internet anthurium banyak dicari
dan diminati penyuka tanaman hias, bahkan harganya mencapai Jutaan
ckckck gila, yang banyak diminati dan dicari seperti anthurium jemani –
jemani naga – king kobra-king cobra, anthurium gelombang cinta,
superboom, refleksi/reflexinervium, jaipong, corong, keris, supernova,
sirih, bintang kejora, hookeri, garuda dan sebagainya.
Namun ada catatan kecil kubaca disebuah situs : ‘’namun dua tahun
belakangan ini anturium sudah bukan buruan utama lagi alias kurang
dicari ‘’kwkwkwkwkw…aku sangat ketinggalan rupanya.
Namun walaupun super telat aku masih berminat memilikinya dan
weekend yang panjang kemarin aku menanam gelombang cinta dipandu kakaku
‘’mak yus, ‘’ mula mula kami menyiapkan pot yang besar lalu media pakis
yang sudah direndang dicampur dengan kompos, dengan perbandingan 1:1,
diaduk-aduk rata dan dimasukkan ke media, lalu mak yus memindahkan
koleksi gelombang cintanya ke pot milikku.
Horeee..akhirnya aku punya tiga pot gelombang cinta, satu
diantaranya sudah gede, aku juga punya anthurium jenis kipas raja
sebanyak tiga pot dan jenis anthurium lain yang ku tak tahu namanya
heheheh sekitar tiga pot lagi, bukan hanya itu aku juga punya beberapa
jenis tanaman lain seperti lidah mertua, sri rezeki dan sebagainya dari
jenis jenis bunga yang namanya saja membuatku tersenyum.
Hanya saja untuk itu aku membayar dengan harga mahal, bukan soal
potnya atau media tanamnya (karena semua bibit tanaman itu gratis )
namun kepenatan usai berkebun bunga itu, tanganku memerah dan rasanya
pegaaaal
sekali, belum lagi pingang yang rasanya mau putus dan sekujur tubuh
yang penat dan letih, sebelum tidur kubalur semua tubuhnya dengan
minyah gosok sambil mengeluh keletihan
Pagi harinya, aku membuka jendela, hijaunya gelombang cinta
menyapaku…apalagi aku juga punya koleksi batang buah naga (dragon
fruit) hadiah dari salah satu ponakan, hijaunya dauh-daun pakis ini,
ditambah dengan sisa air hujan di daun dan batangnya membuat penat
karena kerja keras semalam belum hilang..ai aia cantiknya mereka.
Memang belum berbunga..karena beberapa
bunga itu memang tidak akan berbunga dan yang akan berbungapun baru
ditanam…..namun hati senang ..karena sekarang aku punya kebun kecil di
halaman rumah. Dan rasa cinta pada tanaman inipu bergelombang dihatiku.